Jambi – Sejak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 resmi diluncurkan pada (11/1/2021) oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Pemerintah Provinsi Jambi langsung merespons cepat dengan melaunching Expo Jelajah Jambi.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan pameran UMKM dan IKM yang berupaya mendorong potensi wisata dan UMKM agar pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi bisa pulih kembali setelah terkontraksi karena pandemi Covid-19.
Adalah Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni yang menjadi pelopor atas terselenggaranya Launching Jelajah Jambi bertema: “The Hidden Paradise in Jambi” dan tentu saja dengan support berbagai pihak seperti Kemenko Marves, Kementerian Parekraf, Bank Indonesia, dan IDEA (Indonesian E-Commerce Association) asosiasi wadah komunikasi antar pelaku industri E-Commerce Indonesia, serta dukungan jajaran Pemprov Jambi juga Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi.
“Pandemi Covid-19 dirasakan sangat berdampak bagi sektor pariwisata di Indonesia maupun dunia dan juga di Jambi. Ketika pariwisata lesu, efek berantainya membuat banyak hotel berhenti operasi, transportasi dan restoran sepi, kuliner dan toko oleh-oleh gulung tikar, para pengrajin UMKM pun terdampak,” ungkap Pj Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni dalam sambutannya di Launching Jelajah Jambi, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (16/3).
Karena itu, lanjut Ibu Nunung, sapaan akrabnya, Pemerintah Provinsi Jambi terus bertransformasi menata kembali sektor pariwisata agar adaptif dengan Pandemi Covid-19.
“Mari kita gotong royong memulihkan perekonomian di daerah. Bukan hanya tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah, namun masyarakat juga bisa berperan, pihak swasta, perbankan, e-commerce semua bisa dilibatkan agar pariwisata kita bangkit kembali dan bisa menyasar pasar nasional bahkan internasional,” ajaknya.
“Saya yakin perekonomian Jambi juga akan lebih cepat tumbuh dan berkembang, mengingat di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini kaya potensi pariwisata, seperti Situs Candi Muara Jambi yang masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, merupakan peninggalan situs bersejarah tertua di Indonesia yang dibangun menggunakan batu bata merah, Wisata Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan di Asia Tenggara dengan ketinggian 3.805m dpl, di tengahnya terdapat Danau Kaco dan di kaki gunungnya terdapat satu hamparan teh terluas kedua di dunia,” urainya.
Pj Gubernur menambahkan, selain itu, Provinsi Jambi juga memiliki 4 Kawasan Konservasi, yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat, Bukit 30, Bukit 12 dan Taman Nasional Berbak yang antara lain memiliki hutan rawa terluas di Asia Tenggara. Landscapenya sangat menawan dengan aliran sungainya berwarna hitam, berpagar hutan mangrove sekilas mudah mengingatkan kita pada Hutan Hujan Tropis Amazon yang sangat terkenal.
“Biodiversity di 4 Taman Nasional tersebut berupa fauna seperti Harimau Sumatera, Gajah, Tapir, Beruang serta flora seperti bunga Raflesia Arnoldi dan Anggrek Macan,” lanjutnya.
Masih dipromosikan Pj Gubernur Jambi, objek wisata lainnya yaitu: Geopark Merangin yang merupakan Taman Bumi dengan keasrian hutan hujan tropis, memiliki keindahan Fosil Kayu berumur hampir 350 juta tahun, dengan air terjun jernih yang mengalir menjadi sungai-sungai, serta pepohonan yang tumbuh subur dengan usia tua.
“Ada juga Jembatan Gentala Arasy yang merupakan jembatan pedestrian pertama terpanjang di Asia Tenggara dengan Panjang 503m. Masih banyak objek wisata lain di Jambi yang bisa dijelajahi. Jambi, juga kaya akan keragaman produk UMKM-nya seperti batik, asesoris perak dan kerajinan rotan yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” bebernya.
Diungkapkan Pj Gubernur, pariwisata belum lengkap kalau tidak menikmati kuliner khas yang menggoda dan membuat siapa pun yang pernah ke Jambi ingin kembali lagi karena rindu menikmati kulinernya.
Dipromosikan Pj Gubernur, kuliner khas Jambi yang wajib dinikmati seperti: Ikan Senggung, Burgo, Gulai Ikan Semah, Kerang Bambu dan Sirip Belido. Jambi juga memiliki kue tradisonal khas, seperti kue Padamaran, Kubang Boyo, Muso, serta buah-buahan seperti Duku Kumpeh, Jeruk Gerga, dan Durian Jambi.
“Salah satu yang menarik, Provinsi Jambi memliki kopi yang berbeda dengan kopi lainnya. Biasanya kita minum kopi Arabika dan Robusta, tapi Jambi memiliki kopi Liberika dengan citarasa unik, aroma menggoda. Kopi ini telah mendapat pengakuan Hak Paten dan Sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenkumham, dikembangkan pertama kali di Indonesia di Tanjung Jabung Barat-Jambi sejak tahun 1940,” paparnya.
Dengan potensi tersebut, Pj Gubernur mengajak para invenstor untuk berinvestasi di Jambi.
“Melalui kegiatan Launching ini, izinkan saya mewakili rakyat Jambi mengajak Bapak Ibu mendukung kami dengan berbelanja online produk-produk khas Jambi yang indah dan membanggakan. Dukungan Bapak Ibu akan sangat berarti bagi geliatnya sektor pariwisata dan UMKM di Jambi. Bersama para Bupati dan Walikota se-Provinsi Jambi, sekali lagi kami mengajak Bapak/Ibu untuk datang, berkunjung dan Jelajah Jambi. Intinya: “ayo ke Jambi, ayo Jelajah Jambi!,” tutup Pj Gubernur Jambi mengakhiri pidato sambutannya.