Jakarta – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang unik dengan keanekaragamannya. Menurut dia, kita tidak boleh merasa menyia-nyiakan (taken for granted) dengan anugerah keunikan bangsa yang majemuk ini.
“Ini sudah ada begitu saja. Ada beragam suku, ada keturunan yang berbeda-beda, ada perbedaan dalam kepercayaan, luas negara yang merentang dari sabang sampai merauke, hingga populasi terbesar nomor empat di dunia,” ungkapnya dalam acara Diskusi Virtual Expo “Nasional Is Me Indonesia Pasti Bisa”, Jumat (30/04/2021).
Mantan Kapolri ini pun mengingatkan bahwa dari segi keamanan, keberagaman ini berbanding lurus dengan potensi konflik di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengingatkan bahwa membangun rasa nasionalisme bukan perkara mudah.
“Itu tidak gampang dan itu secara terus menerus sudah dan akan terus kita coba. Kita bisa melihat negara-negara yang kuat dari segi militer, sumber daya alam, kekuatan uang seperti Uni Soviet bisa pecah menjadi Rusia dan negara-negara kecil lainnya,” imbuhnya.
Demikian juga Yugoslavia pecah, masih kata Mendagri, karena terjadi proses Balkanisasi sehingga pecah menjadi Bosnia, Kroasia dan lain-lain.
“Kita tidak ingin bangsa kita menjadi pecah. Oleh karena itu nasionalisme harus terus kita pupuk, perlu kita kelola melalui upaya yang terus menerus tanpa henti untuk membangun rasa satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Kita pasti bisa melaksanakan itu, Insya Allah, atas ridha dari Allah SWT,” lanjutnya.
Menutup sambutannya, Mendagri mengapresiasi dan memotivasi berkali kali bahwa kita pasti bisa menanamkan wawasan satu bangsa ini kepada segenap warga negara dengan cara-cara yang kreatif.
Mendagri juga mengapresiasi kegiatan virtual expo yang diselenggarakan oleh Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa yang juga bekerjasama dengan berbagai kementerian dengan motor utama Kementerian Dalam Negeri.
Menurutnya, acara ini merupakan cara kreatif untuk menanamkan semangat nasionalisme ke dalam diri setiap individu.