Luwuk – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong Pemerintah Kabupaten Banggai untuk memulihkan kondisi sektor perekonomian dan kapasitas fiskalnya. Termasuk dengan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Banggai, dan pembukaan lapangan kerja bagi anak muda.
Hal itu disampaikan Mendagri saat kunjungan kerja ke Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Sabtu (25/9/2021). Berdasarkan data, lanjut Mendagri, saat ini Kabupaten Banggai memiliki realisasi pendapatan yang lebih kecil daripada realisasi belanja. Kondisi tersebut memiliki risiko Pemkab Banggai jadi berhutang atau bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat.
“Kalau pendapatan kurang, maka otomatis program-program yang direncanakan di awal tahun tidak jalan, dan belanja juga pasti akan turun,” kata Mendagri dalam keterangan persnya di Kantor Bupati Banggai.
Untuk itu, Mendagri menyarankan pada Bupati dan jajaran Pemkab Banggai untuk meningkatkan penguatan fiskal. Salah satu langkahnya dengan membedah struktur PAD untuk mencapai target yang diinginkan. Di samping itu juga menggerakkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan peningkatan sumber ekonomi lainnya, termasuk kemampuan enterpreneurship kepala daerah.
“Kepala daerah ini bukan hanya sebagai birokrat, bukan hanya sebagai pejabat politik, tapi dia adalah harus memiliki kemampuan kewirausahaan, karena tujuan otonomi daerah itu adalah ujungnya kemandirian fiskal,” tuturnya.
Kemandirian fiskal ditandai dengan PAD yang lebih besar daripada transfer pemerintah pusat. Kabupaten Banggai, sebut Mendagri, memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan PAD. Terdapat berbagai sektor yang bisa dikembangkan, bahkan di tengah situasi pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya pemanfaatan sektor pangan, sektor pertambangan, sektor minyak dan gas, juga sektor kelautan.
Selain itu pemerintah daerah setempat juga perlu membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda di Kabupaten Banggai untuk memajukan sendiri daerahnya ketika para investor berdatangan. “Kita harapkan CEO-nya, direktur utamanya itu ada putra asli. Nah itu kita harapkan betul seperti itu,” harap Mendagri.