Jakarta – Virolog Moh. Indro Cahyono menyampaikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Diungkapkan dia, perbedaan pada tahun 2020 dan 2022 ini adalah dalam penanganan dan sikap saat pandemi Covid-19, hingga saat ini sudah hampir 2 tahun Covid-19 melanda Indonesia.
“Penanganan Pandemi Covid-19 ini jelas berbeda pada 2020 dan 2022, yaitu adalah terkait kepanikan dan ketakutan masyarakat pada Covid-19,” ujarnya dalam Webinar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) dengan tema “Memahami Covid-19 dan dinamikanya dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan: Solusi Menghadapi Sebaran Covid-19”.
Dijelaskan Indro, perbedaan strain dan varian, yang dimaksud dengan varian adalah virus baru hasil mutasi dan strain virus adalah varian virus yang menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas, maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya.
Indro menambahkan untuk klasifikasi pertama, virus dibedakan menjadi virus RNA dan virus DNA yang masing-masing memiliki untaian tunggal (ss) dan untaian ganda (ds).
“Corona virus termasuk virus ss-RNA berselubung dan sekelompok dengan virus yang dapat berasosiasi bersama leukemia dan tumor lainnya,” tambahnya.
Ia melanjutkan, SARS-CoV-2 menginfeksi manusia melalui jaringan epitel pada permukaan respirator yang biasa disebut Angiotensin-Converting Enzyme-II (ACE-2). Infeksi terjadi jika ACE-2 dan virus corona memiliki kecocokan pada S-proteinnya sehingga masuk dalam sel inang. Selain itu, partikel-partikel virus juga dapat mengalami penumpukan pada permukaan ACE-2 yang dapat menghambat fungsi kerjanya.
“SARS-CoV-2 dapat dikeluarkan melalui droplet pernapasan utamanya pada saat batuk. Droplet tersebut kemudian terhirup oleh manusia lainnya dan transmisi human-to-human pun terjadi,” pungkasnya.